Waow Wisata Alami Lembah Mbencirang Desa Kebontunggul – Mojokerto, Asri Dikelilingi Perbukitan
ArjunaNusantaraNews.com ||Mojokerto – Lembah Mbencirang adalah sebuah tempat wisata yang ada di Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto – Jawa Timur, tempat wisata ini tampak masih alami dan asri dengan dikelilingi perbukitan dan pemandangan sawah yang luas membentang.
Wisata alam Mbencirang ini sebagai Icon Desa Kebontunggul yang berbasis edukasi dan Motivasi sebagai salah satu destinasi wiaata yang ada di Jawa Timur.
Saat Arjuna Nusantara News.com menemui Dwiki Novianto sebagai manajement Lembah Mbencirang, Minggu (1/12/2014) di lokasi wisata Lembah Mbencirang, telah menjelaskan bahwa wisata ini telah dibangun pada tanggal 17 Agustus Tahun 2017 di atas tanah kas
Desa (TKD) seluas 3 hektare.
Dengan tiket masuk sangat terjangkau sekali, untuk anak – anak Rp. 5000 sedang untuk dewasa Rp.10.000 free kolam renang, buka setiap hari mulai pukul 08.00 Wib sampai pukul 17.00 Wib.
Dan ada berbagai wahana seperti water tubbing, paket outbound juga ada pendakian dan resting dengan jarak 2 kilo meter dari wahana tersebut.
Dan saat ini banyak pengunjung yang datang dari Jawa Timur seperti Surabaya, Sidoarjo dan ada juga dari luar negeri sepertig Australia, Singapura, Jepang, korea, jelas Dwiki.

Begitu juga Siandi, S.H, MM., sebagai Kepala Desa Kebontunggul telah menyampaikan bahwa Wisata Lembah Mbencirang salah satu milik dari pemerintah desa Kebontunggul, merupakan
wisata berbasis alam yang terletak di Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Wisata Lembah Mbencirang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gajah Mada, usaha millik Pemerintah Desa Kebontunggul.
Wisata ini yang dibangun murni dari desa, bekerja sama dengan Pemerintah daerah, kerjasama dengan perguruan tinggi, bahkan dengan mitra desa atau BUMDes.
Dengan terbangunnya wisata tersebut maka desa memberikan peluang tenaga kerja yang di ambil dari tenaga masyarakat desa itu sendiri. Lembah Mbencirang saat ini ada sekitar hampir 50 karyawan untuk menempati unit – unit yang ada di jajaran management lembah Mbencirang.
Disampaikan pula bahwa wisatawan atau pengunjung yang datang selain dari masyarakat Jawa Timur itu sendiri juga ada dari luar negeri yang kebetulan lagi KKN seperti dari Belanda, Malaysia, Singapura, Korea, pilipina dan juga dari Timor Leste untuk melihat desa pinggiran ini, juga tidak kalah dengan pinggiran kota.artinya kita bisa mengelola, dengan segala kemampuan dulu.
Bagaimana wisata desa salah satunya wisata yang ada dihutan atau digunung ini jika salah satu pilihan destinasi wisata Jawa Timur, intinya wisata ini wisata edukasi sebetulnya bidangnya adalah outbound, ada bom – bom car anak- anak dan ada juga wahana – wahana yang belum terpenuhi, karena ada keterbatasan dana. Sehingga otomatis menyesuaikan dana dan kemampuan, baik dari SDM nya. Kalau pendanaannya masih pas – pas an otomatis SDM nya juga perlu harus ditingkatkan melalui kapasitas pengelola.
Tujuannya untuk desa wisata ini adalah kepinginnya desa itu mempunyai hasil asli desa yaitu untuk menambah pendapatan, merekrut tenaga kerja, mengurangi angka pengangguran, meningkatkan ekonomi dari masyarakat desa itu sendiri. Tentunya dengan adanya BUMDes akan menjawab permasalahan yang ada di Desa.
Dari usaha – usaha BUMDes itu ada usaha PDAM desa, ada unit desa wisata, simpan pinjam, ada unit budidaya lebah dan sarana produksi penyedia pupuk, bibit bagi petani, mungkin juga ada jasa pelatihan dan lain sebagainya. Kerjasama dengan dunia pendidikan ini yang kita harapkan untuk anak – anak ini bisa mengenal alam.
Secara kedepannya kita pingin memperbaiki tata kelola yang lebih baik, managementnya yang lebih baik, termasuk pengelolaan keuangan kita kontrol , kita awasi kepada pengelola.
Tidak menutup kemungkinan kita berikan pelatihan – pelatihan yang sifatnya menjadi pengelola ini sehat.
Dan rencana untuk penambahan wahana ada di tahun 2025 nanti untuk pengembangan pembangunan kolam ini nanti kita perbaiki, dan sekarang yang sudah ada hanya pondasi dan penyediaan air sudah ada, namun pengecoran keramik dan untuk pujasera, ruang bilas atau ruang ganti masih belum selesai nanti kita selesaikan tahun 2025.
Harapannya kepingin pemerintahan desa ini menjadi desa mandiri masyarakatnya sejahtera, pungkas Siandi. (Yun’s)