Sidoarjo, Arjunanusantaranews.com, – Tradisi petik laut dan penghormatan leluhur dalam sedekah bumi. Selamatan yang dilakukan setiap tahun ini sebagai rasa syukur masyarakat desa Gisik Cemandi yang mayoritas sebagai nelayan. Masyarakat Dusun Gisik Cemandi, Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, menggelar kegiatan budaya tahunan “Petik Laut Sedekah Bumi” pada Minggu (9/02/2025).
Tradisi petik laut dan penghormatan leluhur dalam sedekah bumi ini bertujuan sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah, serta sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur (uri-uri). Mayoritas warga Gisik Cemandi yang berprofesi sebagai nelayan antusias mengikuti acara ini yang berlangsung meriah.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kecamatan Sedati, Forkopimcam (Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan), serta para kepala desa dari berbagai desa di Kecamatan Sedati. Lebih dari 50 perahu nelayan ikut serta dalam prosesi yang digelar di tengah laut, membawa sesaji sebagai simbol sedekah kepada alam dan harapan akan keberkahan yang berlimpah.
Kepala Desa Gisik Cemandi, M. Alimin, dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara. Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi Petik Laut Sedekah Bumi sebagai warisan budaya yang telah berlangsung turun-temurun. “Kegiatan ini sangat berarti bagi kami sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dari laut, sekaligus untuk mengenang dan menghormati para leluhur yang telah mewariskan tradisi ini,” ujarnya.
Alimin juga berharap, tradisi ini tidak hanya memberikan dampak spiritual, tetapi juga semakin memperkuat persatuan di antara warga. “Dengan adanya kegiatan ini, kami ingin seluruh warga selalu kompak, menjaga hubungan baik antar sesama dan dengan alam,” tambahnya.

Camat Sedati, Drs. Abu Dardak, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada masyarakat Gisik Cemandi yang telah mempertahankan tradisi lokal ini. Menurutnya, “Petik Laut Sedekah Bumi adalah bentuk kearifan lokal yang harus terus dilestarikan. Selain wujud syukur, tradisi ini juga merupakan cara untuk menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, Pemerintah Kecamatan Sedati akan terus mendukung kegiatan-kegiatan budaya yang memperkaya identitas lokal, serta memperkuat semangat gotong royong di tengah masyarakat.
Begitu juga Adi Fajarudin sebagai warga desa Gisik Cemandi sebagai nelayan menyampaikan kepada Arjunanusantaranews.com sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME, kami merasa senang dengan adanya petik laut dan sedekah bumi inl, yang memjadikan tambah guyup rukun antar warga yang telah mengikuti acara tersebut. Dengan menaiki perahu nelayan beramai-ramai.
Adi pun berharap setelah adanya selamatan ini semua para nelayan bisa mendapatkan pengahasilan tangkapan ikan yang melimpah ruah, ujarnya.
Dan sebagai penutup, pada malam harinya digelar pertunjukan wayang kulit yang dipimpin oleh dalang Ki Bambang Sugio dari Jogosatru, Sukodono. Dengan lakon Begawan Among Rogo, pertunjukan tersebut menjadi hiburan bagi warga dan menambah kemeriahan acara. Ratusan warga hadir untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit yang berlangsung hingga larut malam, menandai puncak dari kegiatan Petik Laut Sedekah Bumi tahun ini.
Acara yang penuh makna ini berhasil mengukuhkan kebersamaan warga Dusun Gisik Cemandi dan diharapkan dapat terus dilaksanakan di masa-masa mendatang sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi masyarakat pesisir.