BeritaDaerah

Disdikbud Sidoarjo Beri Ruang Klarifikasi Terbuka Pada Awak Media

262
×

Disdikbud Sidoarjo Beri Ruang Klarifikasi Terbuka Pada Awak Media

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, Arjunanusantaranews.com, – Disdikbud Sidoarjo beri ruang klarifikasi terbuka pada awak media.Dengan adanya bullying verbal yang dialami oleh Bunga (nama samaran) salah satu siswa pada SDN Sidokare 3 Sidoarjo,telah menjadi perhatian saat ini. Perundungan yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata kasar, mencemooh, atau mengejek ini membuat siswa enggan bersekolah saat itu.

Pada, Selasa (18/2/2025) sore, Disdikbud Sidoarjo beri ruang klarifikasi terbuka pada awak media. Kepala Dinas Dikbud Sidoarjo Dr. Ng.Tirto Adi MP, M.Pd. didampingi Netty Lastiningsih sebagai Kabid Mutu Pendidikan dan Lisa Kartika Wati sebagai Kasie Pembinaan Karakter Didik, dengan senang hati menemui beberapa awak media di ruang kerjanya, media yang sengaja kepingin mendengarkan langsung tindakan apa yang sudah dilakukan oleh pihak Disdikbud Kabupaten Sidoarjo terkait adanya perundungan di SDN Sidokare 3 tersebut.

Sebagai control sosial, salah satu awak media menyampaikan bahwa dari pihak-pihak terkait yang kurang tegas, kurang transparan dari hasil yang didapat dari lapangan, saat konfirmasi.

Tirto menyampaikan sebelumnya bahwa Dispendik sebagai wakil dari pemerintah dan Jurnalis dengan organisasinya wartawan, itu sebenarnya tugasnya sama ikut mencerdaskan masyarakat, tugas pokok dan fungsi itu yang berbeda. Yang kami harapkan sebenarnya tidak ada persoalan itu harus diurai, untuk menuju ke Solusinya, jadi bila ada persoalan tidak malah di peruncing, harapan saya seperti itu.

“Intinya saya minta ayo antara media sama pemerintah bersama-sama menyelesaikan masalah ini”.

Dan seandainya ada anak buah saya di lapangan ada ucapannya yang kurang berkenan saya mohon maaf, dan pada prinsipnya tidak ada anak buah yang salah, karena guru ada delapan ribu lebih, tuturnya.

Sementara Netty Lastiningsih dari Kabid mutu pendidikan yang menyangkut dengan pengaduan dari masyarakat apapun menyampaikan bahwa kami punya SOP penanganannya. Termasuk SDN Sidokare 3 ini, kami mendapat pengaduan awal pada10 Januari dan Bu Lisa bersama Pak Kadis langsung turun di sekolah waktu itu, karena saya lagi cuti.

Dan saya sangat mengapresiasi kepada orang tuanya yang memang memperhatikan pendidikan anaknya, ada upaya lain melalui guru TK yang memberikan tambahan materi supaya anak ini tidak ketinggalan. Kemudian orang tua ini mulai berfikir mutasi, akhirnya mutasi di SD Lely dan di sampaikan ke Bu Lisa dan pihak sekolah.

Dari pihak Disdikbud menyarankan supaya anak ini tetap ada di kelas 6 bersekolah di SDN Sidokare 3, bila ada bullying nanti garansinya saya (Netty). Namun orang tua korban meminta mutasi di SD Lely, berdasarkan anak ini juga masih rutin terapi di Psikolog AL dan tidak ingin lagi sekolah di Sidokare, orang tua tetap meminta mutasi. karena ada proses Dapodik untuk secara regulasinya ijasah tetap akan kami kawal.

Verifikasi dan validasi (verval) tahun ini e-ijasah sudah digital, dan sekolah SDN Sidokare 3 ini sudah melakukan verval dan sudah selesai. sekarang ini sudah proses mutasi, surat keluar, jelas Netty.

Begitu juga Lisa Kartika Wati dari Kasie Pembinaan Karakter dan Peserta Didik turut menyampaikan bahwa setiap pengaduan itu dihadapkan ke saya, pada waktu itu orang tua korban hari Jum’at datang dan menceritakan kepada saya bahwa anaknya telah di buly.

Saat kepala sekolah kami panggil untuk dikonfirmasi.terkait aduan dari orang tua murid, Kepala Sekolah menyampaikan bahwa pada waktu itu dia sebagai pembina upacara dan sepengetahuan saya kejadian itu tidak ada.

Lisa menegaskan bahwa kejadian – kejadian seperti ini telah berupaya untuk melakukan pembinaan terhadap wali kelas maupun terhadap guru agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *