Sidoarjo, Arjunanusantaranews.com, – Sinkronisasi ketahanan pangan tahun 2025 Kabupaten Sidoarjo. Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo gelar sosialisasi yang bertemakan ” Optimalkan Pemanfaatan Dana Desa Untuk Ketahanan Pangan Menuju Kemandirian Pangan “, pada Senin (25/8/2025) di Fave Hotel.
Yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Dr. Eni Rustianingsih, ST., MT, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sidoarjo Muhammad Makhmud, SH,. MM. Direktur Utama PT BPR Delta Artha Sidoarjo Sofia Nurkrisnajati Atmaja, tenaga ahli pemberdayaan masyarakat Desa M.Muflik Udin, juga Kepala Desa dan BUMDes se Kabupaten Sidoarjo.
Dalam rangka ketahanan pangan dengan melibatkan desa, BUMDes, Kepala Desa. Dan ini berharap akan berdampak langsung kepada masyarakat melalui kontribusi dan peran dari masing- masing pihak.
Yang mana ini telah di inisiasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, ketika
Mereka semua bersinergi berharapnya ketahanan pangan di Kabupaten Sidoarjo ini bisa benar – benar dirasakan oleh masyarakat.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Dr. Eni Rustianingsih, ST., MT. telah menyampaikan bahwa hari ini awal sinergi dari teman – teman Dinas PMD yang mana dari kementerian desa ada Pak Muhammad Muflik yang banyak mendampingi teman – teman BUMDes. Yang pertama kami melakukan supaya tidak terjadinya inflasi 20% akan dilakukan secara maksimal. Kita akan melakukan MoU bersama antara kelompok Tani yang akan menanam dan ada BUMDes yang akan Mengambil hasil pertanian dan Lembaga penggilingan. Itu yang akan mengambil gabahnya yang akan dijadikan beras yang akan di ambil BUMDes.
Dengan begitu BUMDes bisa menjual ke masyarakat bisa dijual ke MBG (Makanan Bergizi Gratis ) yang telah bekerjasama, kamipun telah bermitra terus bersama kawan – kawan, ungkap Eni.

Sinkronisasi ketahanan pangan tahun 2025 Kabupaten Sidoarjo.. Kita akan menggerakkan seluruh penyuluhan dan seluruh pendamping desa. Dikatakannya bahwa saat ini telah bekerjasama dengan 10 BUMDes yang sudah siap dan 10 kelompok Tani kemudian dengan Lembaga penggiling yang telah teridentifikasi.
Ditambahkan oleh Muhammad Muflik selaku tenaga ahli pemberdayaan masyarakat desa, bahwa jenis kegiatan ketahanan pangan yang dikelola oleh BUMDes itu banyak, tidak hanya sekedar padi dan sebagainya, yang telah diidentifikasi disampaikan di materi ada pasca panen padi, ada yang penggemukan sapi, ada perikanan dan itu tersebar di 118 BUMDes yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo. Yang pembiayaannya diambilkan dari minimal 20% dari ketahanan pangan dan dana desa. Yang APBDes sumber pendapatannya dari dana desa yang nilainya sekitar 70 Milyar.
Ditambahkan lagi oleh Eni kepala Dinas Pertanian dan Pangan bahwa sementara ini yang pertama masih padi, supaya padi kita tidak keluar dari Sidoarjo. Kemudian yang kedua memanfaatkan teman – teman pendamping desa untuk memanfaatkan pengambilan ada dana 70 milyar, dan masih ada dana 9 milyar yang ini akan di genjot biar optimalisasi pemanfaatan padi. Dan BUMDes akan membeli sebagai distributornya, jadi ekonominya di desa biar jalan.
Sedangkan Kurda tadi itu untuk apa, nanti untuk para petani dan sebagainya, nanti Pemerintah Sidoarjo menyiapkan subsidi ada sampai 6%, 7% dan sebagainya. Terkait tenaga penyuluh sudah jadi kewenangan pusat, makanya disini nanti penataan ulang dengan adanya skema baru bahwa penyuluh Kabupaten mau diambil alih sebagai pegawai pusat, ungkapnya.
Sinkronisasi ketahanan pangan tahun 2025 Kabupaten Sidoarjo. Asisten Perekonomian dan Pembanguan Kabupaten Sidoarjo Muhammad Mahmud, SH,. MM. Juga menyampaikan bahwa ini merupakan kolaborasi yang pertama dilakukan dalam sinkronisasi maka optimalisasi penggunaan dana desa, di desa – desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Kita tau bahwa program ini dari Bapak Presiden, termasuk ketahanan pangan ini sangat krusial yang telah ditandatangani bersama. Dan saat ini program utama di Sidoarjo termasuk Bapak Bupati memperdayakan bagaimana nanti berkolaborasi antara BUMDes, Gapoktan ada koperasi Merah Putih kita satukan bersama dalam wadah ini untuk menjadikan mitra.

Kebetulan di Sidoarjo ini setiap hari Senin ada yang namanya rapat kordinasi se Indonesia yang di pimpin oleh Pak Mendagri secara langsung dengan rutin, salah satunya di Sidoarjo ini adalah penghasil padi yang Surplus ada kelebihan kurang lebih 10 ton setiap panen.
Kelebihan ini sesuai dengan arahan dari Gubernur waktu itu, sehingga kebutuhan ini bisa disuplay di Kabupaten, kita surplus padi dan jagung.
Dengan pertanyaan mengenai alih lahan dari sawah ke yang lain apakah tidak pengaruh. Kami telah berkoordinasi dengan PU memang ada tata ruang dari hal – hal yang perlu diperhatikan. justru lahan pertanian yang harus di pertahankan di Kabupaten Sidoarjo, jelas Mahmud.
Begitu juga Direktur Bank Delta Arta Sofia Nurkrisnajati Atmaja,menyampaikan terkait Kurda, bagaimanapun juga Kurda ini sebagai program prioritas berharapnya dengan Kurda ini dalam mempercepat ketahanan pangan ini bisa tercapai.
Dari pihak Bank Delta Arta Sidoarjo sendiri, langsung disampaikan oleh Sofia sebagai Direktur Utama telah menjelaskan terkait Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) sebuah program kredit yang diberikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo melalui perbankan lokal kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk modal kerja atau pengembangan usaha. Program ini bertujuan untuk memperkuat permodalan UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan, dan memberdayakan masyarakat di daerah.
Tujuan Kurda untuk memperkuat permodalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Koperasi. Mendukung usaha-usaha yang produktif di daerah. Memberdayakan pengusaha kecil dan menengah serta koperasi. Mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di tingkat daerah.