Sidoarjo, Arjunanusantaranews.com, – Runtuhnya bangunan pesantren Al – Khoziny, masih tahap evakuasi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta Gubernur Jawa Timur, pagi tadi Rabu (1/10/2025) telah mendatangi lokasi bencana yang di alami pondok pesantren Al – Ghoziny yang ada di Buduran Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, untuk menggelar Konferensi Pers.
Dihari ketiga pasca runtuhnya bangunan tersebut diatas, BNPB telah di perintahkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, untuk turun langsung ke lokasi, Presiden Prabowo Subianto pun menitip salam ikut berbela sungkawa atas terjadinya musibah tersebut kepada keluarga para korban.
Acara tersebut telah di hadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala BNPB Letjen Suharyanto, Kepala Basarnas Maskal Madya TNI Muhammad Syafi’i, Sekretaris Daerah Provinsi Jawab Timur Adi Karyono serta Koordinator lapangan Basarnas Emi Freezer dan dari ITS Muji Ermawan.
Ketua BNPB Suharyanto menyampaikan bahwa per hari ini, tiga korban yang meninggal telah teridentifikasi, dan masih ada beberapa bahkan mungkin data sementara ada puluhan masyarakat yang masih terjebak di reruntuhan.
Setelah tadi dilakukan rapat koordinasi, kami sudah sepakat ada beberapa cluster yang akan dilakukan. Pertama dari mulai kemarin dan hari ini kita prioritas fokus kepada pencarian dan pertolongan yang di pimpin oleh Kabasarnas.
Kepala Basarnas M. Syafi’i menambahkan yang pertama kita semua menyampaikan rasa duka yang sangat dalam atas musibah yang terjadi di pondok Al – Khoziny, khususnya kepada keluarga – keluarga yang saat ini anak – anak kita masih dinyatakan masih belum ditemukan.
Dan kami berterima kasih pada saat kejadian yang menyentuh kemanusiaan ini, terjadi ada 65 instansi yang tergabung dengan jumlah 300 personil dan ada 79 personil yang tergabung dalam operasi gabungan ini. Kita sama – sama mengetahui bahwa kondisi kejadian merupakan runtuhan dari tiga lantai dan ada bangunan keempat yang sedang dibangun disini. Dengan 3 korban yang meninggak yaitu M.A.I (13 Tahun), M. M.J (16 tahun) dan M. S (22 tahun) , 25 korban rawat inap , 70 korban KRS dan ada 62 laporan dari keluarga yang hilang dari Polda. Dan korban sebelumnya telah dilaporkan ada 100 orang kini menjadi 102.

Sementara Ami Freezer sebagai koordinator lapangan dari Basarnas memberikan penjelasan yang sangat detail, terkait kondisi bangunan yang ada. Untuk mengevakuasi korban dalam reruntuhan bangunan tersebut.
Kita mendeteksi bahwa masih ada korban yang memungkinkan masih bisa di selamatkan. Sehingga pada saat itu Badan Sar Nasional langsung mengirim Badan Sar special groub dari kantor pusat. Dengan peralatan khusus untuk tindakan yang dilaksanakan disini. ” Prinsip Basarnas atau Visi dari rescue internasional bahwa satu nyawa itu menjadi aset negara”.
Runtuhnya bangunan pesantren Al – Khoziny, masih tahap evakuasi. Ditambahkan oleh Muji Ermawan dari Departemen teknik sipil dari ITS, jadi bisa kami sampaikan bahwa kami membackup untuk proses evakuasi korban dengan komando dari Basarnas, tetapi untuk saat ini konsentrasi untuk bisa mencapai korban.
Kami akan membantu mengekses untuk proses pengangkatan elemen-elemen struktur baik balok beton maupun plat yang runtuh sampai di lantai dasar.
Dan yang terakhir Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa talah menyampaikan Bahwa Wagub, Sekda yang juga sebagai kepala BPPD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan termasuk PU Cipta Karya full time disini mulai tanggal (29/9/2025) malam. kemudian saya meminta kepada kepada Dinas Kesehatan pastikan seluruh rumah sakit yang akan di cover oleh Pemprov. Kemudian pastikan oksigen, air dan semua kebutuhan makanan telah disediakan.
Kami sebelumnya telah hadir bersama Pak Muji dari ITS bersama Pak Bram Basarnas dan Kapolda, maksimalkan pada proses pencarian dan penyelamatan, ini menjadi konsen komitmen kita semua, dengan segala hormat terkonfirmasi 12 orang sudah punya sertifikat internasional.
Jadi semua kerjanya ini di dalam lorong – lorong dan kami sampaikan Terima kasih, kami siap support apa dukungan – dukungan termasuk mendatangkan dua alat berat di stand dari BNPB untuk pengangkatan puing – puing misalnya seperti itu, ungkap Gubernur Khofifah.