Sidoarjo, Arjunanusantaranews.com, – Dapur umum warga desa Ngaban dapat suport Pemkab Sidoarjo. Dapur umum mandiri didirikan di Balai Desa Ngaban Kecamatan Tanggulangin sejak Rabu kemarin, (18/6). Ribuan nasi bergizi siap saji sudah didistribusikan kepada warga terdampak banjir di Desa Ngaban. Hari ini, Jumat, (20/6), belasan relawan Tagana Dinas Sosial Sidoarjo dibantu relawan penanggulangan bencana BPBD Sidoarjo dan ibu-ibu TP-PKK Desa Ngaban masih menyiapkan ratusan nasi bungkus. Ada 900 bungkus nasi yang dimasak untuk sekali pengiriman. Pendistribusiannya dilakukan pagi dan malam. Namun kali ini pendistribusian ratusan nasi bungkus itu hanya dilakukan siang ini saja. Pasalnya saat ini beberapa wilayah Desa Ngaban yang terdampak banjir sudah surut seluruhnya.
Pagi tadi, Jumat, (20/6), Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana meninjau keberadaan dapur umum mandiri tersebut. Ia apresiasi kerjasama semua pihak yang telah menyediakan bantuan makanan kepada warga Desa Ngaban terdampak banjir. Pemkab Sidoarjo akan mensupportnya. Selain menerjunkan relawannya, BPBD Sidoarjo juga menyediakan bantuan makanan tambahan gizi. Ada delapan dus makanan kemasan dalam kaleng berupa bubur kacang ijo dan koktil buah yang diberikan. Selain itu bingkisan Sembako dari Dinas Sosial Sidoarjo juga ikut diserahkan.
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah menyediakan makanan kepada warga terdampak banjir,”ucapnya usai melihat proses masak di dapur umum.
Dapur umum warga desa Ngaban dapat suport Pemkab Sidoarjo. Wabup Hj. Mimik Idayana mengatakan Kabupaten Sidoarjo merupakan kota delta. Atau wilayah yang berasal dari sedimentasi aliran sungai Brantas. Oleh sebab itu wilayahnya mudah tergenang air. Hujan sebentar saja beberapa wilayah di Sidoarjo tergenang air. Namun Pemkab Sidoarjo terus berusaha mencegahnya. Salah satunya dengan rutin menormalisasi sungai yang ada. Rencananya setiap tiga bulan sekali normalisasi sungai dilakukan.
“Alhamdulillah dibeberapa titik sudah surut, mudah-mudahan tidak banjir lagi karena Kabupaten Sidoarjo ini kota delta, hujan sedikit banjir, tapi pemerintah akan maksimal untuk mencegah banjir, kedepannya normalisasi sungai mungkin dilakukan tiga bulan sekali,”ucapnya.
Wabup Hj. Mimik Idayana juga meminta masyarakat mendukung pencegahan banjir yang dilakukan. Caranya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu mengaktifkan kerjabakti membersihkan lingkungan. Got-got yang kotor dan tersumbat harus dapat dibersihkan. Warga juga dimintanya untuk tidak menutup saluran got yang ada didepan rumahnya. Karena itu akan mengganggu kelancaran aliran air serta menjadi Kendala saat got akan dibersihkan.
“Got didepan rumahnya itu dikeruk, inshaalloh itu juga akan mengatasi banjir, ayo kerjabakti, kalau masyarakatnya sering kerja bakti, inshaalloh kita terbebas banjir,”ujarnya.
Sementara itu Plt. Kalaksa BPBD Sidoarjo Sabino Mariano mengatakan saat ini hampir seluruh genangan telah surut. Tinggal Desa Candipari dan Desa Pesawahan Kecamatan Porong yang masih terdapat genangan. Namun air genangan-genangan tersebut sudah banyak berkurang.
“Debit air sudah surut semua, di Desa Candipari sama Desa Pesawahan hanya tinggal 10 sampai 15 centi genangan airnya,”ujarnya.
Ia mengatakan genangan air di beberapa wilayah Desa Ngaban sudah surut seluruhnya. Kondisi sungai Mbah Gepuk yang berada di Desa Ngaban juga surut signifikan bila dibandingkan dengan tiga hari lalu. Hampir 70 persen aliran air sungai Mbah Gepuk surut. Hal tersebut yang juga membantu penanganan penyedotan air genangan di beberapa RT di Desa Ngaban yang tergenang.
“Di Ngaban sudah surut seratus persen, selain karena pompa air yang kita tempatkan di Timur, kondisi sungai Mbah Gepuk juga surut sehingga memudahkan kita membuang genangan air meski saat air laut pasang,”ucapnya.